Thursday, November 6, 2008

YUSUF MANSUR: Ustadz Shodaqoh dan Amalan Sunnah

Ustadz Yusuf Mansur dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati. Ustadz kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustadz terkenal seperti sekarang.
Ustadz Yusuf menikah dengan Siti Maemunah dan telah dikaruniai empat orang anak (pada saat artikel ini ditulis).

Ustadz Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif'ah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.

Pada tahun 1996, dia terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada 1998.

Saat di penjara itulah, Ustadz Yusuf menemukan hikmah tentang shodaqoh.
Soal keajaiban sedekah, Yusuf memang ahlinya. Ia secara pribadi mengaku seringkali membuktikan sendiri kalau sedekah itu memang manjur. Ia mengaku memperoleh semacam 'wangsit' soal ilmu sedekah ini sewaktu ia berada di dalam penjara (Yusuf pernah dua kali masuk bui karena persoalan hutang, suatu hal yang kemudian ia jadikan sebagai pelajaran untuk disampaikan kepada orang lain). Ketika itu ia lapar, dan yang ada hanyalah sepotong roti. Padahal ia berharap sebungkus nasi.

Ia kemudian melihat barisan semut di tembok penjara dan membagikan potongan roti itu untuk kerumunan semut. Kemudian ia berdoa agar dapat sebungkus nasi sebagai imbalannya. Tak disangka, beberapa menit kemudian seseorang membawakan sebungkus nasi Padang untuknya.

Keluar dari penjara, di tahun 1999 ia sempat berjualan es kacang hijau. Hampir setiap hari puluhan bungkus esnya kembali, hanya sedikit yang membeli. Keesokan harinya ia memutuskan untuk menerapkan 'ilmu semut' yang ia peroleh di dalam penjara. Ia membagikan bungkus es secara cuma-cuma kepada pengemis. Tak disangka, tak lama kemudian dagangannya langsung ludes dibeli orang. Akhirnya bisnis Ustadz Yusuf berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah.

Hidup Ustadz Yusuf mulai berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.

Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata.

Karier Ustadz Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga.

Konsep sedekah pula yang membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah nyata.

Ustadz Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari. Film ini merupakan proyek pamungkas dari kegiatan roadshow (ceramah keliling) berjudul sama selama Januari-April 2008.

Melalui Wisata Hati, ia menyediakan layanan SMS Kun Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Ia juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati.
Selain mengembangkan Wisatahati, Yusuf Mansur kini tengah membangun dan mengembangkan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an, dengan bendera Daarul Qur'an, di kediamannya di Kampung Ketapang, Cipondoh - Tangerang, dan di Kampung Bulak Santri, Cileduk - Tangerang.

Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustadz Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.

Beliau juga aktif menulis buku. Hingga saat ini tercatat sudah 40 judul buku sudah ditulisnya, dan hari ini dirinya merilis sembilan judul buku, masing-masing berjudul Susah Itu Mudah, Buat Apa Susah, Kaya Lewat Jalan Tol, Kado Ingat Mati, Kado Panjang Umur, Allah Maha Penolong, Allah Maha Pemurah, Allah Maha Pemberi dan Allah Maha Pelindung.

Saat ini, Ustadz Yusuf Mansur sudah cukup sukses. Selain pendakwah yang dikenal oleh masyarakat luas, beliau juga memiliki bisnis yang beromset miliaran rupiah. Dan semua itu ia dapatkan karena menerapkan amalan sedekah.

2 comments:

bloggerqu said...

saya ingin sekali ... seperti ustad yusuf mansur... insyaAllah bahagia dunia akherat nih....amin

Anang said...

Bismillahirohmannirrohim.Astagfirullah al-azim,Allahhumma soli ala Muhammad wa ala ali syaidina Muhammad,Alhamdulillah hirobil aalamin.
Ya,Allah jadikanlah hambaMu ini orang kaya seperti Ustd Yusuf Mansur..Amin
Astagfirullah al-azim,Allahhumma soli ala Muhammad wa ala ali syaidina Muhammad Alhamdulillah hirobil alamin